Sabtu, 17 September 2016

Cerita Anak Kerang (motivasi kerja)

Cerita Anak Kerang (motivasi kerja)
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada bangsa kerang sebuah tangan sehingga ibu tak bisa menolongmu.”




“Sakit sekali mama.” “ Aku tahu anakku, tetapi terimalah itu sebagai proses alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Alihkan sakitmu pada hal-hal baik. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kamu lakukan.” Kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang ditengah kesakitanya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk didalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh berkilau, dan berharga mahal  pun terbentuk dengan sempurna.

Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Arti dari cerita ini bisa kita artikan sebagai berikut :

Sahabat pembaca mungkin saat ini Anda sedang mengalami penolakan, kekecewaan, atau terluka karena klien-klien disekitar Anda atau lingkungan didekat Anda belum bisa menerima Anda. Cobalah untuk tetap tersenyum sebab senyum adalah tanda kemenangan Anda dalam melawan kata hati setiap orang yang bernada negatif. Setiap orang pasti mendapatkan suara hati, bahkan orang jahat sekalipun. Penderitaan Anda akan mengubah diri Anda menjadi mutiara-mutiara. Hipotesa Carl Jung membuktikan bahwa setiap orang sebelum berumur 40 tahun hanya bisa mengaktifkan satu atau dua dari fungsi psikologisnya. Empat fungsi psikologis itu adalah kekuatan yang menyibak sesuatu yang tersembunyi dalam hati (sensing), intuisi (intuition), pendapat (thought),perasaan (feeling).

Kesakitan dalam transisi hidup sehari-hari adalah proses dalam mengaktifkan fungsi psikologis. Kebanyakan anak orang kaya yang biasa hidup enak ( ada juga orang kaya yang mau turun kebawah dalam merintis perusahaan ) sukar memahami perasaan bawahan. Bagaimana bisa mengungkapkan perasahaan, berintuisi bahkan berpendapat kalau tidak mengalami. Setelah seseorang melewati usia 40 th (seperti banyak dikatakan  “life begins at fourty”) sebenarnya adalah lebih membebaskan hal-hal yang mempengaruhi keegoisan, ambisi, serakah dan lain-lain. Selanjutnya akan lebih signifikan kepada kebutuhan yang benar-benar diperlukan stake holder tanpa polusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada masukan atau kritikan, atau ide-ide maupun cerita anda ingin di tampilkan di blog kami, silahkan isi di komentar ... admin akan upload ulang keinginan anda

ONLINE SEKARANG